Hold my hand at Twilight

Hold my hand at Twilight – Asagi Soramame dibesarkan di pedesaan terpencil di Kyushu, Jepang. Dia adalah orang yang energik dan cerdas. Dia mengikuti tunangannya, yang juga merupakan teman masa kecilnya, ke Tokyo. Dia mengalami pertemuan yang menentukan dan mengejutkan dengan seorang pria bernama Umino Oto, tetapi mereka berasumsi bahwa mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Kini, Asagi Soramame yang berusia 23 tahun bertemu lagi dengan Umino Oto di sebuah rumah kos tempat mereka berdua tinggal. Asagi Soramame juga menemukannyaketertarikan pada fashion. Sementara itu, setelah lulus dari universitas, Umino Oto memutuskan untuk berkarir di bidang musik. Orang tuanya tidak senang dengan keputusannya. Ia mencoba menjadi sukses sebagai komposer dengan menciptakan musik di laptopnya, namun ia belum mendapat perhatian dari perusahaan rekaman tempat ia menandatangani kontrak. Dia hampir menyerah pada mimpinya. Dia bekerja paruh waktu di sebuah kafe untuk membantu membayar tagihannya. Dengan bertemu Asagi Soramame, Umino Oto yang berusia 23 tahun mampu mengejar mimpinya kembali. Mereka saling jatuh cinta dan saling menyemangati untuk mencapai impian mereka.