Di medan perang yang hampir hancur, prajurit tak dikenal Gray Lee dadanya tertusuk—dan dia menunggu kematian. Hanya pahlawan terkuat umat manusia—Sang Pedang Suci, Sang Pemanah Ilahi, Sang Bijak Agung, dan Perisai Tertinggi—yang memiliki kesempatan melawan "Liquidator," musuh mematikan yang mampu membakar seluruh benua dalam satu hari. Namun, bahkan para pahlawan itu pun tumbang, satu per satu, hingga semua harapan sirna... ...Setidaknya, begitulah seharusnya. "Jantungku tertusuk, tetapi aku masih hidup?" Gray tidak mati. Sebaliknya, dia dibimbing oleh Chronos, Sang Penguasa Waktu. Dia dianugerahi kekuatan tak dikenal, dan dengan kekuatan itu dia memberikan pukulan dahsyat kepada sang Liquidator, mengguncang benang takdir itu sendiri. Namun, saat peluang kemenangan muncul, seberkas cahaya lain menyambar, tubuh Gray hancur menjadi ketiadaan... ...dan suara Chronos menggelegar, "Aku akan mengirimmu ke masa lalu. Selamatkan dunia ini." Hal berikutnya yang Gray ketahui, ia terbangun di kota kelahirannya, yang seharusnya sudah lama hancur. Di sanalah ia memulai hidupnya sebagai seorang pecundang—dan kini menjadi panggung untuk kesempatan keduanya. "Kali ini, aku akan selamat!" Dengan kekuatan untuk melampaui waktu dan ingatannya tentang masa depan, Gray bertekad untuk menjadi seorang pejuang yang bahkan lebih kuat dari para pahlawan.
